MAMUJU — Banjir dan longsor yang melanda sejumlah titik di Kabupaten Mamuju pada 26 Januari 2025 meninggalkan genangan air dan lumpur tebal di berbagai wilayah terdampak. Selasa (28/1/2025). Kondisi ini menjadi masalah baru bagi warga, termasuk di fasilitas umum yang kini terhambat fungsinya akibat sisa material bencana.
Sebagai langkah cepat, Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi, langsung menginstruksikan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk membantu warga membersihkan sisa lumpur melalui suplai air bersih ke rumah-rumah serta bantuan tenaga personel.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Mamuju, Jumardi, mengungkapkan bahwa sejak kejadian, pihaknya bergerak cepat dengan menurunkan personel ke sejumlah lokasi terdampak. Wilayah prioritas mencakup fasilitas umum dan rumah warga, termasuk di Desa Bambu serta sejumlah rumah di pusat kota Mamuju.
“Kami langsung menindaklanjuti perintah Bupati dengan mengerahkan tim ke lokasi-lokasi terdampak. Fokus kami adalah menyuplai air untuk membersihkan lumpur yang menggenangi rumah-rumah warga dan fasilitas umum,” ujar Jumardi.
Namun, upaya pembersihan tidak luput dari kendala. Sungai yang menjadi sumber air utama untuk pengisian armada pemadam mengalami kekeruhan tinggi pasca-banjir. Menyikapi hal ini, tim Damkar mengambil langkah taktis dengan mencari sumber air alternatif yang layak untuk digunakan, meskipun hanya sebatas pembersihan rumah.
Jumardi juga mengingatkan warga untuk memanfaatkan suplai air yang diberikan dengan bijak dan menggunakannya hanya untuk membersihkan rumah, bukan untuk konsumsi.
Sejak hari pertama hingga dua hari pasca-kejadian, tim Damkar Mamuju telah bekerja tanpa henti. Dibagi ke dalam beberapa kelompok, mereka fokus pada evakuasi awal hingga pembersihan. Dengan semangat kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan kondisi akan segera pulih dan warga dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala.