Iklan Google AdSense

Wagub Sulbar Desak Evaluasi Eksekusi Tanah Usai Insiden Kekerasan di Polman

- Jurnalis

Senin, 7 Juli 2025 - 08:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Polewali Mandar – Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga, mengunjungi kepala Puskesmas Alu yang saat ini sedang dirawat dirumah sakit Umum Hajja Andi Depu Polewali Mandar. Minggu 6 Juli 2025.

Iklan Bersponsor Google

Diketahui, Kepala Puskesmas Alu Jamaluddin, diduga korban salah tangkap dalam peristiwa eksekusi tanah di Dusun Palludai Desa Katumbangan Lemo, Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar, menyebabkan alami luka parah di bagian kepala hingga menjalani operasi.

Selain itu, Wakil gubernur Sulbar juga mengunjungi aparat kepolisian yang sedang dirawat di rumah sakit yang juga mengalami luka atas insiden yang sama.

Terlihat wakil Gubernur Sulbar berbincang dengan para korban diruang perawatan, sembari memberikan semangat dan motivasi.

Baca Juga :  2024, Pemprov Sulbar Usulkan Program Beasiswa Untuk 1.000 Orang

Dalam kesempatan tersebut, pasangan Gubernur Sulbar Suhardi Duka ini mengatakan, kedatangannya untuk melihat kondisi yang dialami korban sembari memberikan rasa simpati kepada para korban, ucap Salim.

Menurutnya, kejadian ini menjadi pembelajaran buat kita semua, pertama dalam penegakkan hukum memang aparat harus tegas. Kepolisian hanya melaksanakan perintah pengadilan, dia tidak memiliki alternatif lain.

Kedua, pihak bersengketa juga merasa ini sesuatu yang menzolimi. Karena sebagai warga negara yang baik, kita harus sadar bahwa negara ini negara hukum.

“Kita boleh tidak puas, tetapi hindari aksi-aksi kekerasan yang pada akhirnya merugikan semua pihak,” ungkap Salim S Mengga.

Baca Juga :  Sejarah Baru Bagi Sulbar, Pemprov Tandatangani Terbentuknya Ekosistem Pisang Cavendish

Rakyat yang juga bagian dalam bangsa ini, tidak boleh dicederai. Demikian juga aparat keamanan sebagai pelaksana tugas.

Kedepan kita harus evaluasi didalam setiap melaksanakan kegiatan eksekusi, harus melalui upaya investigasi, kemudian melakukan tawaran perdamaian.

Kalau tidak ada lagi upaya lain, jangan menggunakan kekerasan tetapi menempuh jalur lain yang lebih manusiawi.

Seperti yang terjadi ini, justru tidak terlibat dalam sengketa juga ikut jadi korban, begitupun dengan aparat ikut menjadi Korban.

Wakil Gubernur Sulbar juga menegaskan pentingnya penegakan hukum terhadap kejadian ini. (Rls)

Iklan Google AdSense

Berita Terkait

DLHK Mamuju Kerahkan Pasukan Kebersihan Demi Suksesnya Sandeq Silumba 2025
Pemprov Sulbar dan Poltekkes Mamuju Finalisasi Kerja Sama Strategis Tingkatkan SDM Kesehatan
Hadiri Rakornas Kemdagri, Wagub Sulbar Bahas Pentingnya Penyederhanaan Regulasi Daerah
Bapperida Sulbar Evaluasi Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Mamuju Tahun 2025–2029
BKD Sulbar Rampungkan Penginputan PPPK Paruh Waktu, 4.215 Kebutuhan Diusulkan ke Kemenpan-RB
Dari Bahari Polman ke Manakarra, Sandeq Silumba 2025 Ditutup dengan Penuh Kebanggaan
Sulbar Genjot 90 Titik Internet, Blankspot di Mamuju Jadi Fokus Utama
SPI 2025 Digelar di Sulbar: KPK Ajak Masyarakat Jadi Pahlawan Integritas, Habisi Korupsi
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 28 Agustus 2025 - 07:13 WIB

DLHK Mamuju Kerahkan Pasukan Kebersihan Demi Suksesnya Sandeq Silumba 2025

Kamis, 28 Agustus 2025 - 07:10 WIB

Pemprov Sulbar dan Poltekkes Mamuju Finalisasi Kerja Sama Strategis Tingkatkan SDM Kesehatan

Rabu, 27 Agustus 2025 - 20:49 WIB

Hadiri Rakornas Kemdagri, Wagub Sulbar Bahas Pentingnya Penyederhanaan Regulasi Daerah

Rabu, 27 Agustus 2025 - 19:44 WIB

Bapperida Sulbar Evaluasi Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Mamuju Tahun 2025–2029

Rabu, 27 Agustus 2025 - 19:39 WIB

Dari Bahari Polman ke Manakarra, Sandeq Silumba 2025 Ditutup dengan Penuh Kebanggaan

Berita Terbaru