MAMUJU – Baliho ucapan selamat natal dan tahun baru Pemprov Sulbar yang tersebar di enam kabupaten mendapat sorotan. Pasalnya, di baliho itu terlihat Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar (ABM) tidak didampingi wakilnya Enny Anggraeny Anwar.
Iklan Bersponsor Google
Melainkan, gubernur didampingi oleh oleh istrinya, Ketua TP PKK Sulbar, Andi Ruskati. Baliho-baliho dengan berbagai desain dan ukuran itu kini sudah terpampang di tepi jalan se-Sulbar.
Pengamat Politik dan Pemerintah Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Muhammad mengatakan idealnya yang mendampingi gubernur untuk ucapan itu adalah wakil gubernur, Enny Anggraeny Anwar. Dia menilai secara etika, hal itu tidak layak.
“Secara etika itu memang tidak layak dipertontonkan kepada khalayak. Karena komitmen awal idealnya para elite menjadi pejabat publik adalah pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat. Bukan semata-mata mengejar jabatan,” kata Muhammad, Selasa, 22 Desember.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unsulbar ini menilai sejak awal dilantik memang ABM dan Enny sudah mempertontonkan ketidakharonisannya. Hingga tahun ketiga kepemimpinannya, keduanya tak kunjung akur.
“Misalnya syukuran ABM dimana, bu Enny dimana. Ini sudah masuk tahun ke tiga, konstalasi makin ketat usai pilkada, itu semakin menampakkan ke publik bahwa harmonisasi ada yang bermasalah antara gubernur dan wakil gubernur,” jelasnya.
“Terkait ucapan selamat itu, secara etika tidak bagus, seakan-akan ini sudah tidak menjadi tabu lagi di masyarakat. Ini kita sayangkan karena biar bagaimana pun wakil gubernur adalah pembantu dari gubernur itu sendiri. Kalau tidak kompak ini menjadi tidak baik,” sambung Muhammad. (*)
Iklan Google AdSense