MAMUJU – Bakal Calon Bupati Mamuju, Ado Mas’ud, menyampaikan gagasan terbarunya terkait konsep “Mamuju Baru” saat melakukan silaturahmi dengan masyarakat Desa Labuang Rano, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, pada Jumat, 20 September 2024. Acara ini dihadiri oleh Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Hatta Kainang, SH, yang turut menjelaskan visi-misi pasangan Ado Mas’ud dan H. Damris dalam memimpin Mamuju ke depan.
Dalam sambutannya, Hatta Kainang mengungkapkan bahwa pasangan Ado-Damris mengusung tata kelola pemerintahan yang berfokus pada keterlibatan langsung pimpinan daerah dengan masyarakat. “Ke depan, Bupati dan Wakil Bupati hanya akan menghabiskan 10 persen waktu di kantor, mereka harus lebih banyak turun ke lapangan untuk mendengar langsung keluhan dan masukan masyarakat,” kata Hatta.
Hatta juga menjelaskan bahwa akan dibentuk forum desa dan kota sebagai sarana untuk menampung dan menyelesaikan setiap masalah yang terjadi di masyarakat. Dengan struktur pemerintahan yang lebih terdesentralisasi, setiap level pemerintahan akan memiliki kewenangan yang lebih besar, sehingga masalah di tingkat desa tidak lagi harus menunggu intervensi langsung dari Bupati.
“Setiap level pemerintahan akan memiliki kewenangan sendiri. Tidak semua masalah di desa harus langsung ditangani Bupati,” tegasnya.
Selain tata kelola pemerintahan yang lebih responsif, Hatta menambahkan bahwa pasangan Ado-Damris memiliki program unggulan dalam mendukung sektor perkebunan dan perikanan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat akar budaya di setiap daerah.
Pada kesempatan yang sama, Ado Mas’ud menegaskan bahwa gagasan “Mamuju Baru” yang diusungnya bersama H. Damris tidak lagi menggunakan kartu-kartu program yang tidak efektif. Menurut Ado, kebijakan menggunakan berbagai kartu seperti program sebelumnya tidak dilanjutkan.
“Kali ini, saya dan Pak H. Damris maju tanpa menggunakan kartu-kartu yang tidak dijalankan. Kita hanya akan memanfaatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat,” tegas Ado Mas’ud.
Ia juga mengakui bahwa program “Kartu Mamuju Keren” sebelumnya dirumuskan bersama dirinya dan Sutinah, tetapi sebagai Wakil Bupati saat itu, ia tidak memiliki kewenangan penuh dalam pengambilan keputusan tanpa persetujuan Bupati. Oleh karena itu, konsep “Mamuju Baru” kini lebih menekankan pada kolaborasi, terutama dalam peningkatan lapangan kerja melalui kerja sama antar daerah dan pelatihan bagi masyarakat.
Ado Mas’ud menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa infrastruktur, terutama jalan, menjadi prioritas utama dalam pembangunan Mamuju ke depan. “Dengan infrastruktur yang baik, potensi alam kita dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal,” pungkasnya.
Gagasan “Mamuju Baru” ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Mamuju, dengan pemerintahan yang lebih terbuka, kolaboratif, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.