Sengkang – Banjir yang terjadi, Sabtu, 28 Agustus lalu membuat kerugian besar bagi petani. Dari perhitungan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Holtikultura, kerugian petani mencapai Rp460 Miliar.
Iklan Bersponsor Google
Untuk membantu para petani yang terkena dampak banjir, DPRD Wajo akan melakukan beberapa hal. Salah satunya keringan pembayaran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Anggota Komisi II DPRD Wajo, Asrijaya Latief mengatakan, untuk mengurangi beban petani yang terdampak banjir, pihaknya akan memanggil perbankan untuk memberi keringanan petani yang punya Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Kami akan mencoba bicara dengan pihak perbankan supaya memberi keringan untuk musim tanam kali ini,”kata Asrijaya saat diskusi public di Ruang Rapat Paripurna Mini DPRD Wajo, Selasa, 31 Agustus 2021.
Selain itu, lanjut Asrijaya, pihaknya juga akan meminta Pemda Wajo untuk mengalokasikan anggaran di ABPD untuk membantu petani sesuai Perda Nomor 15 tahun 2017 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani.
Sementara untuk penanganan jangka panjangnya, DPRD akan berkoordinasi ke Balai Pompengang terkait elevasi air di Danau Tempe.”Sebagai pengelola di Bendung Gerak Tempe, kami akan meminta Balai Pompengan supaya berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan terkait elevasi air,” ujarnya.
Sekadar diketahui, banjir yang terjadi Sabtu, 28 Agustus 2021, sebanyak 21.023 hektare padi dan 460 hektare tanaman jagung ktare gagal panen. Akibat banjir tersebut, petani padi mengalami kerugian Rp462 miliar. Sementara petani jagung Rp10 miliar.
Iklan Google AdSense