Iklan Google AdSense

Kecewa Terhadap Pemerintah, Mahasiswa dan Warga Ulumanda Gotong Royong Perbaiki Jalan

- Jurnalis

Minggu, 7 November 2021 - 16:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAJENE, RAKYATTA.CO — Tak mendapat kepastian perbaikan jalan di salah satu titik terparah di Poros Salutambung-Urekang, puluhan mahasiswa dan warga Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene memilih melakukan kerja bakti. Kerja bakti dilakukan selama dua hari, Sabtu hingga Minggu dan akan terus berlanjut. Rencananya, mereka akan melakukan pengecoran di salah satu titik terparah di jalan yang merupakan jalan provinsi ini. Mereka mengumpulkan donasi untuk melakukan pengecoran tersebut.

Iklan Bersponsor Google

Salah seorang warga, Haruna mengatakan, gotong royong ini diinisiasi oleh mahasiswa. Mereka terpaksa melakukan pekerjaan jalan secara swadaya karena tidak mendapat kepastian pengerjaan di titik terparah tersebut.

Di temui di lokasi jalan Ulumanda, Minggu (7/11/2021), Haruna mengatakan, meski Pemprov Sulbar kembali menganggarkan Rp19, 5 miliar tahun ini untuk poros Salutambung-Urekang, namun berdasarkan informasi dari berbagai pihak termasuk kontraktor, pengerjaan jalan untuk tahun ini tidak menyentuh titik paling parah yang selama ini dikeluhkan masyarakat. Titik tersebut berada di ruas Ba’basondong-Lombe sebelum puncak gunung Tandeallo.

“Jadi aksi gotong royong ini adalah bentuk keprihatinan yang sudah sampai pada titik klimaks,” ujar Haruna mengaku kecewa dengan keputusan yang diambil PU Pemprov Sulbar.

Dia mengatakan, sejak berpuluh tahun lalu hingga kini masalah jalan ke Ulumanda belum pernah berhenti menjadi keluhan warga, terutama ke gunung Tandeallo. Karenanya dia hadir dalam aksi gotong royong bersama mahasiswa sebagai bentuk keprihatinan dan dukungan kepada ide mahasiswa melakukan pengerjaan jalan secara swadaya.

Baca Juga :  Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Desa Dari 6 tahun Jadi 9 Tahun, AMPAS Sulbar Sebut Adalah Kemundura

“Ini saya sudah menjadi orang tua, dulu saya masih mahasiswa masih begini, sudah terlalu banyak janji-janji dari berbagai pihak, sejak kabupaten dulu sampai sekarang sudah jadi provinsi selalu saya berada di bagian dari perjuangan ini, tapi entah saya salah kaprah atau tidak, yang jelas saya mendukung mosi tidak percaya yang dikatakan oleh mahasiswa zaman ini,” ujar Haruna yang merupakan salah satu tokoh masyarakat di Taukong, Desa Tandeallo itu.

Haruna menyebut, sudah cukup banyak kucuran dana yang masuk ke jalan Ulumanda, namun tidak menyentuh titik yang paling dikeluhkan warga. Dia menilai, setiap alokasi dana di bentangan jalan Salutambung-Ulumanda sepertinya tidak berpihak pada skala prioritas.

“Kalau fokus pada anggaran tahun ini menurut saya sangat menyakitkan kalau sampai tidak bisa ditarik ini sampai ke puncak ini. Titik ini yang paling parah. Jadi sekali lagi sangat tidak manusiawi bila tidak bisa dilakukan perbaikan di titik terparah ini,” ujarnya.

Baca Juga :  Gubernur Sulsel Akui Banyak Ruas Jalan Provinsi di Wajo Butuh Penanganan, Ini Janjinya

Haruna berharap, pemerintah sudi membuka hati melihat fakta dan kondisi yang dialami masyarakat Ulumanda bagian pegunungan saat ini. Ribuan warga dari empat desa di bagian atas yang kesulitan mengakses pasar dan layanan publik lainnya karena kebijakan pembangunan jalan Ulumanda yang tidak melihat skala prioritas.

“Jadi berbesar hatilah (pemerintah) bagaimana caranya, masa selalu dikatakan tidak bisa ditarik ketitik parah, aturan darimana itu tidak bisa, dikatakan ini pekerjaan tidak bisa menyebrang (ke 2022), kenapakah ini pembangunan jalan selalu tergesa-gesa, heran kita, heran saya ini,” ucap Haruna dengan nada kecewa.

Sementara itu, salah seorang mahasiswa Muhammad Takdir menegaskan akan terus melakukan aksi galang donasi untuk melakukan perbaikan jalan secara swadaya. Mereka akan terus menghimpun bantuan dari siapa saja untuk melakukan gotong royong dan pengecoran jalan di titik paling parah jalan poros Salutambung-Urekang tersebut.

“Semua teman-teman yang mengharapkan perbaikan jalan di titik terparah di kecamatan Ulumanda ini tidak akan berhenti sebelum pemerintah memastikan titik terparah ini segera diperbaiki tahun ini,” ucap mahasiswa AMIKOM Yogyakarta ini. (*)

Iklan Google AdSense

Berita Terkait

Satnarkoba Polresta Mamuju Tangkap Seorang Kades dan ASN, Sebagai Pengguna dan Pengedar
Satnarkoba Polresta Mamuju Tangkap Seorang Kades dan ASN, Sebagai Pengguna dan Pengedar
Tidak cukup Bukti, Sopir dan Kernet yang di Amankan Sat PJR Polda Sulbar di Hentikan Penyelidikannya
Polresta Mamuju Kembali Gelar Family Gathering di Objek Wisata Berkah Tapandulu
Tim Gabungan Resmob dan Intelkam Polresta Mamuju Tangkap Residivis Spesialis Pencurian yang Meresahkan Warga
Hari Kedua Operasi Antik, Satnarkoba Polresta Mamuju Kembali Amankan Pemasok dan Pengedar Narkoba
Kanit Binmas Polsek Mamuju Beri Himbauan Kamtibmas Usai Shalat Jumat di Masjid Nur Azizah
SatNarkoba Polresta Mamuju Berhasil Ringkus 1 Pelaku Target Operasi Antik Marano 2025
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 4 Agustus 2025 - 15:08 WIB

Satnarkoba Polresta Mamuju Tangkap Seorang Kades dan ASN, Sebagai Pengguna dan Pengedar

Senin, 4 Agustus 2025 - 15:06 WIB

Satnarkoba Polresta Mamuju Tangkap Seorang Kades dan ASN, Sebagai Pengguna dan Pengedar

Senin, 4 Agustus 2025 - 10:51 WIB

Tidak cukup Bukti, Sopir dan Kernet yang di Amankan Sat PJR Polda Sulbar di Hentikan Penyelidikannya

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 18:12 WIB

Polresta Mamuju Kembali Gelar Family Gathering di Objek Wisata Berkah Tapandulu

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 06:50 WIB

Tim Gabungan Resmob dan Intelkam Polresta Mamuju Tangkap Residivis Spesialis Pencurian yang Meresahkan Warga

Berita Terbaru