POLMAN — Pekerjaan normalisasi Sungai Matakali yang tengah dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi V Mamuju di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Provinsi Sulawesi Barat, dikabarkan akan dihentikan. Penyebabnya adalah keterbatasan anggaran operasional yang dimiliki oleh pihak BWS. Proyek pengerukan yang baru berjalan beberapa hari tersebut menghadapi kendala besar dalam pendanaan, sehingga progres pengerjaan terancam terhenti.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Jabatan (PJ) Bupati Polman, Muhammad Hamzih, mengungkapkan komitmennya untuk membantu pembiayaan pengerukan sungai tersebut agar dapat dilanjutkan. Dalam pertemuan dengan warga Kelurahan Matakali, Kecamatan Matakali, pada Selasa (04/02/2025), Hamzih menegaskan akan melakukan berbagai upaya untuk memastikan pengerukan Sungai Matakali terus berlanjut demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Apapun caranya, saya akan bantu mereka. Kalau perlu gaji saya dipotong demi keselamatan warga, jangan sampai ada kata tidak. Kalau masalah anggaran, kita pasti bisa cari cara. Jika tidak ada anggaran APBD, kita gunakan dana pribadi,” ujar Hamzih dengan tegas.
Menurutnya, pengerukan Sungai Matakali sangat mendesak karena hampir setiap tahun wilayah tersebut dilanda banjir akibat luapan air sungai. Pendangkalan sungai yang terus terjadi dalam beberapa tahun terakhir menjadi faktor utama penyebab banjir tersebut. Hamzih menyebutkan, pengerukan sungai serupa telah dilakukan di Jakarta dan terbukti efektif mengurangi banjir di ibu kota.
“Pengerukan ini penting untuk mengurangi risiko banjir, sama seperti yang dilakukan di Jakarta. Jika tidak dilakukan, kita akan terus menghadapi masalah banjir setiap tahun,” tambahnya.
PJ Bupati Polman tersebut juga menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Polman seharusnya ikut turun tangan, mengingat pihak Balai Sungai sudah menyatakan bahwa anggaran untuk pengerukan sudah habis. “Balai sudah angkat tangan karena anggarannya sudah dipotong beberapa persen. Tugas pemerintah adalah melindungi warganya, dan kita tidak bisa membiarkan hal ini terbengkalai,” ungkap Hamzih.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) PUPR Kabupaten Polewali Mandar, Abdul Malik, menjelaskan bahwa pihak BWS telah menyiapkan anggaran sekitar Rp200 juta untuk pengerukan Sungai Matakali sepanjang 3,5 kilometer. Namun, saat ini baru sekitar 1 kilometer yang telah dikerjakan. Untuk menyelesaikan pengerukan hingga muara yang berjarak 8 kilometer, dibutuhkan anggaran sekitar Rp260 juta.
“Meskipun anggaran terbatas, pengerukan terus dilakukan hingga mencapai 3,5 kilometer. Masih ada sekitar 2,5 kilometer lagi yang perlu dikerjakan untuk mencapai muara,” kata Abdul Malik.
Dengan adanya komitmen PJ Bupati Polman untuk membantu pembiayaan pengerukan sungai, diharapkan masalah pendangkalan Sungai Matakali yang selama ini menjadi sumber banjir di wilayah tersebut bisa segera teratasi. Pemerintah Kabupaten Polman bersama warga setempat bertekad untuk menyelesaikan masalah ini demi mencegah bencana banjir yang kerap mengancam keselamatan dan harta benda masyarakat.