Sengkang, Rakyatta.co– Pihak PDAM Kabupaten Wajo dalam waktu dekat ini berencana akan mengajukan klaim kerusakan beberapa instalasi jaringan distribusi air ke pelanggang kepada pihak pelaksana kegiatan proyek jaringan gasi (Jargas) City Gas yang saat ini dalam proses pelaksanaan dan pekerjaan kegiatan untuk sambungan gas rumah tangga untuk Dua wilayah Kecamatan yakni Kecamatan Tanasitolo dan Kecamatan Tempe.
Direktur PDAM Wajo, Andi Dedhy Ahmad Iqbal yang ditemui awak media ini saat berada di kantor DPRD Wajo Kamis 21 Oktober 2021 dalam sebuah agenda rapat tak menampik soal hal tersebut dan mengatakan kalau saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan dan melakukan inventarisasi yang valid serta melakukan perbaikan jaringan pipa sambungan air ke pelanggang yang rusak akibat adanya proses penggalian Jargas tersebut.
“Saat ini pihaknya telah turun memverifikasi dan mendata dan sejauh ini sudah ada sekitar 25 titik yang tersebar dalam kota Kecamatan Tempe dan Kecamatan Tanasitolo yang terindentifikasi mengalami kerusakan dan gangguan akibat penggalian Jargas rumah tangga”.Ucapnya
Namun kata Dia, data tersebut belum valid dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah jumlah kerusakan karena saat ini masih dalam tahapan pengecekan semua dan pekerjaan galian Jargas masih berjalan.
Setelah nantinya semua valid, maka kami akan segera ajukan klaim kerusakan ke pihak pelaksana proyek Jargas city gas rumah tangga untuk melakukan perbaikan kembali atau mengajukan anggaran untuk perbaikanya.”Jadi setelah semua valid didata dan dihitung terkait jumlah besaran kerusakannya maka pihak kami dalam hal ini PDAM Wajo akan mengirim surat akan hal untuk perbaikan dan anggaran terkait hal tersebut”.Tambah Andi Dedy
Secara terpisah, Doni Oktarison, salah satu PPK dari Kementerian ESDM RI dan Randa, Humas PT PGAS/PGN Solution Project Jargas sebelumnya mengungkapkan, pekerjaan galian akan diperbaiki kembali sesuai dengan kondisi semula baik tanah, aspal, dan beton (rekondisi sesuai rona awal). Jadi nantinya segala bentuk kerusakan yang ditimbulkwn akibat adanya galian Jargas tersebut semua akan diperbaiki kembali seperti semula dan dikembalikan sesuai dengan kondisi awalnya semua.
Anggaran untuk rekondisi tersebut ada. Nah, kenapa belum direkondisi karena pekerjaan masih penempatan/lowering pipa dan belum diuji sehingga belum kita tutup. Galian akan ditutup dan secara bertahap akan dikembalikan ke kondisi awal setelah pengujian jaringan pipa gas sudah dinyatakan aman dan tidak bocor,” papar Doni.
Terkait kedalaman galian, kata dia, di dokumen teknis sudah diatur berdasarkan SNI 13:3507 2019. Untuk pipa induk 180 mm atau 90 mm kedalaman minimal 120 mm, Top Of Pipe. Namun jika galian berada di jalan nasional kedalamannya adalah 150 mm dan untuk kedalaman pipa distribusi (90 mm atau 63 mm) kedalaman minimal 90 mm Top Of Pipe. Dan untuk kedalaman pipa sambungan rumah (20 mm) minimal 40 mm.
Namun kedalaman tersebut bisa berubah mendapat pengecualian apabila melewati galian yang sangat keras (bercadas) atau kondisi kondisi di lapangan lain secara justifikasi teknis yang menyebabkan kedalaman tidak bisa (sulit) dicapai sedangkan progres konstruksi harus berjalan.
“Biasanya tim di lapangan akan membuat berita acara untuk kedalaman tersebut. Kemudian untuk kedalaman yang tidak sesuai dengan spek teknis (jika ada), selain berita acara, ditambah juga dengan proteksi (perlindungan) tambahan seperti ditambah cashing (galvanis) di pipa tersebut atau ditutup dengan concept slap sebagai proteksi tambahan agar instalasi tersebut aman serta treatment-treatment lainnya,” ungkap Doni.
Dia menekankan, kedalaman minimal galian sudah diatur dalam kontrak. Ketidak seragaman kedalaman galian disebabkan beberapa hal di antaranya, metode pekerjaan rojok dilakukan pada lapisan tanah yang lunak. Untuk dapat dilakukan pengeboran, dan dengan keragaman kondisi tanah di Wajo, menyebabkan titik tanah lunak akan berbeda beda. Sehingga menyebabkan kedalaman pipa juga akan bervariasi. “Namun demikian dari tim project akan memastikan bahwa kedalaman minimal dapat terpenuhi,” tandas Doni.
