MAMUJU – Adanya dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum Anggota Polda Sulbar terhadap Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Botteng (HIPMAB) Sdr. Ramli, memicu kemarahan dar berbagai kalangan utamanya mahasiswa dan masyarakat Botteng Kabupaten Mamuju.
Menyiakapi kejadian tersebut, Tomakaka Botteng Sdr. Abdul Rasyid menggelar Pertemuan Adat untuk mencari Solusi terbaik atas kejadian yang menimpa Sdr Ramli. Pertemuan adat dilakukan di rumah Sdr. Abdul Rasyid dan dihadiri oleh para Tokoh Masyarakat Desa Botteng Utara, Orang tua dan keluarga Sdr. Ramli.
Dikonfimasi ke Ketua tomakaka Botteng menjelaskan bahwa Hasil pertemuan adat tersebut yakni akan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk menangani perkara tersebut.
“Tidak dipungkiri jika permasalahan ini mengundang reaksi keluarga korban, tetapi dilain hal kita juga perlu lebih mengetahui konsekuensi kedepannya, apabila korban dan keluarga melakukan keinginan untuk mendesak Kepolisian sedangkan proses hukum berjalan sebagaimana mestinya maka sangat disayangkan segala bentuk kegiatan mendesak seperti ingin melakukan aksi unjuk rasa dengan membawa masyarakat atau keluarga korban menguras tenaga dan tidak pantas untuk nama baik orang tua kami di Botteng ini” Kata Abdul Rasyid.
Abdul Rasyid berharap agar Bersama – sama menjaga situasi tetap terjaga dengan baik
“kami ingin para tokoh masyarakat, tokoh adat, dan orang tua kami untuk bersama menjaga nama baik kita, dan tidak melakukan tindakan yang terkesan tidak menjaga situasi kamtibmas dan malah membuat kacau dikemudian hari”
Dirinya juga berpesan agar Masyarakat tidak mudah terprovokasi taas berita – berita tidak jelas yang mengatas namakan Masyarakat botteng terkait kejadian ini.
“Saya berpesan agar Masyarakat mamuju tidak terprovokasi karena proses hukum terhadap oknum anggota Polda Sulbar sedang berjalan dan informasinya oknum anggota polisi yang melakukan dugaan pengeroyokan sudah di dalam Sel Polda Sulbar”. Tutup Abdul Rasyid.