Dianggap Asal Jadi, DPRD & Kejari Serta Inspektorat & PU Secara Bersama Cek Betonisasi Jalan Di Orobua

MAMASA — Rabu, 3 September 2019, secara bersama tim dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamasa, Kejaksaan Negeri Mamasa, Inspektorat Daerah Kabupaten Mamasa dan Dinas PU melakukan pengecekan terhadap proyek dengan kegiatan: Betonisasi Jalan, Talud Tebing dan Talud Badan Jalan, Pekejaan: Peningkatan Jalan Mamasa – Orobua Timur yang dikerjakan oleh CV Balla Perkasa dengan Nilai Kontrak sebesar Rp 5.815.594.100 dari alokasi DAK Penugasan TA 2019 Dinas PUPR Kabupaten Mamasa.

Anggota DPRD yang nampak turun antara lain, Orsan Soleman (Nasdem), Suhadi Kandoa (PKB), H. Musa (Nasdem), Abraham (Nasdem), Adrianus (Hanura), Adam Dualangi (PKS), Joni Daud (Golkar), Jufri Sambo Ma’dika (PKS), Muh. Sapri (PKB), Pelipus Pali’pangan (PD), Reskianto Taula’bi Kia (PPP). Semantara dari Kejari nampak antara lain, Erianto L. Paundanan (Kajari), Andi Dharman Koro (Kasi Intelijen) dan M. Zaki Mubarak (Kasi Perdata dan TUN) sedang dari Dinas PUPR nampak antara lain, Menton (Kadis) dan Asri Thomas (Kabid Bina Marga).

Ketua DPRD Mamasa, Pnt. Orsan Soleman menjelaskan bahwa pihaknya turun untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat Sespa yang menganggap proyek betonisasi dan talud di Orobua ini terjadi masalah seperti retakan dan masalah lainnya.

“Kita sudah melihat langsung dan selanjutnya kita menunggu laporan terinci dari Aliansi Masyarakat Sespa untuk ditindaklanjuti dengan memanggil rekanan dan akan disandingkan dengan penjelasan tehnis PU selanjutnya DPRD akan mengeluarkan rekomendasi” jelas Orsan.

Sementara Kajari Erianto mengatakan kontrol dari masyarakat itu sangat bagus supaya pelaksana bisa melaksanakan pekerjaan dengan baik. “Kita sudah minta kontaktornya supaya dikerjakan dengan baik sesuai dengan RAB dan juga agar memperhatikan aspirasi masyarakat” terang Erianto.

Menanggapi aspirasi masyarakat, kontaktor, Daniel, mengatakan aspirasi masyarakat tersebut akan menjadi perhatian khusus sehingga apa yang kerjakan bisa lebih bagus lagi. Daniel mengakui ada 1-2% kerusakan dari proyek ini dan pihaknya menyanggupi akan melakukan perbaikan.

Sebelumnya, salah satu anggota Aliansi Masyarakat Sespa, Boy, mengharapkan bahwa apa yang dipersoalkan oleh masyarakat supaya diperbaiki dan pekerjaan yang masih tersisa supaya kontraktornya bisa lebih meningkatkan lagi kualitas proyeknya.

Pada Senin, 2 September 2019 lalu, Aliansi Masyarakat Sespa mendatangi kantor DPRD untuk menyampaikan aspirasi setelah proyek betonisasi Mamasa-Sespa Timur berjalan sekitar 3 bulan dan dari pengamatan mereka milihat sejumlah masalah dan keganjilan. Mereka melihat, “kuat dugaan” proyek dikerja asal jadi karena tidak sesuai dengan semestinya karena disepanjang proyek tersebut ada beton yang retak dan patah karena timbunan menggunakan tanah dan pasir yang bukan sirtu, badan jalan dipersempit, tidak di walas, isi beton tidak memakai besi perekat, sambungan beton tidak menggunakan besi ulir, papan proyek yang tidak mencantumkan volume serta beton yang tidak memiliki bahu jalan.

(Leo/MdB)

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *