Iklan Google AdSense

Modus Angkat Berita Penerbitan SIM, Oknum Wartawan yang Melintasi di Sulbar Dianggap Meresahkan

- Jurnalis

Minggu, 13 April 2025 - 16:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAMUJU – Praktik tidak etis kembali mencoreng dunia kewartawanan. Sejumlah oknum yang mengaku sebagai wartawan dan kerap melintasi wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) kini dianggap meresahkan.

Iklan Bersponsor Google

Mereka diduga menjalankan modus pemerasan dengan dalih mengangkat berita soal penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) di beberapa satuan lalu lintas (Satlantas) di daerah ini.

Modusnya, para oknum ini datang ke wilayah tertentu, kemudian mendatangi kantor polisi atau instansi terkait dengan mengklaim adanya dugaan pelanggaran dalam penerbitan SIM. Mereka lantas mengancam akan memberitakan secara masif jika tidak diberikan “uang kompensasi”.

Beberapa sumber internal menyebut, para oknum ini kerap menunggangi nama media tertentu yang tidak jelas legalitasnya. Bahkan dalam beberapa kasus, identitas pers yang mereka gunakan tidak sesuai dengan standar Dewan Pers, serta tidak memiliki kompetensi jurnalistik yang sah.

Baca Juga :  Ketua Umum LAKIP-RI Sulbar Akui Kerja Keras dan Keberhasilan Polri

Kondisi ini membuat aparat dan sejumlah kalangan merasa terganggu. Seorang anggota Satlantas di wilayah Polda Sulbar yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa tindakan oknum tersebut sangat mengganggu kerja institusi.

“Kami tidak anti kritik. Tapi kalau datang langsung dengan gaya mengintimidasi lalu meminta uang agar beritanya tidak dinaikkan, ini bukan kerja pers yang sehat,” ujar sumber tersebut.

Baca Juga :  Rayakan HUT RI ke-80, Pegawai SPBU Simboro Gelar Upacara dan Hormat Bendera di Lokasi SPBU

Ketua Ikatan Jurnalis Sulbar (IJS) Irham Azis, mengecam keras praktik semacam ini. Ia menegaskan bahwa wartawan sejati bekerja dengan kode etik jurnalistik, bukan untuk menakut-nakuti apalagi memeras.

“Kami mendukung aparat penegak hukum untuk menindak tegas oknum-oknum yang mencemarkan profesi mulia ini. Jika ditemukan pelanggaran hukum, proses pidana harus diberlakukan,” tegasnya.

Masyarakat pun diminta lebih selektif dan kritis terhadap pihak yang mengaku sebagai wartawan. Ke depan, sinergi antara institusi pers yang resmi dan aparat keamanan diharapkan dapat memperkuat pemberantasan praktik tidak terpuji yang mencoreng citra jurnalistik.

Iklan Google AdSense

Berita Terkait

Kejati Sulbar Gelar Seminar Hukum Besar-Besaran, Bahas Strategi “Follow The Asset & Follow The Money”
Mantan Kapolda Baharuddin Djafar Silaturahmi dan Berdakwah di Tapalang Mamuju
Kejati Sulbar Bagikan Sembako di Hari Bhakti Adhyaksa ke-80
Umat Nasrani di Rutan Kelas IIB Mamuju Dapat Siraman Rohani dari Irjen Pol (Purn) Baharuddin Djafar
Mantan Kapolda Baharuddin Djafar Itikaf 3 Malam di Masjid Syuhada Mamuju
Sholat Berjamaah di Balik Jeruji, Baharuddin Djafar Bangkitkan Spirit Keimanan Warga Rutan Mamuju
Kajati Sulbar Hadiri Seminar Nasional Tindak Pidana: Fokus pada Follow The Asset dan Follow The Money
Irjen Pol (Purn) Baharuddin Djafar: Sempurnakan Takut kepada Allah, Bukan kepada Makhluk
Berita ini 94 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 26 Agustus 2025 - 18:38 WIB

Kejati Sulbar Gelar Seminar Hukum Besar-Besaran, Bahas Strategi “Follow The Asset & Follow The Money”

Minggu, 24 Agustus 2025 - 18:52 WIB

Mantan Kapolda Baharuddin Djafar Silaturahmi dan Berdakwah di Tapalang Mamuju

Minggu, 24 Agustus 2025 - 00:13 WIB

Kejati Sulbar Bagikan Sembako di Hari Bhakti Adhyaksa ke-80

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:20 WIB

Umat Nasrani di Rutan Kelas IIB Mamuju Dapat Siraman Rohani dari Irjen Pol (Purn) Baharuddin Djafar

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 18:13 WIB

Mantan Kapolda Baharuddin Djafar Itikaf 3 Malam di Masjid Syuhada Mamuju

Berita Terbaru