Pemda Mamasa dan Kemenkumham Sulbar Bersinergi Tingkatkan Perekonomian Melalui Pendaftaran KIK

Mamasa – Wakil Bupati Mamasa, Marthinus Tiranda menyampaikan apresiasi kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat, Parlindungan dan jajaran yang telah menunjukkan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pembangunan hukum, ekonomi serta budaya di Sulawesi Barat khususnya di Kabupaten Mamasa.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati saat mewakili Bupati Mamasa pada penyelenggaraan Promosi dan Diseminasi Kekayaan Intelektual Komunal di hotel Matana Mamasa. (27/2)

Menurut Marthinus, Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat terus memaksimalkan kontribusinya sebagai wujud upaya peningkatan pencatatan kekayaan intelektual komunal serta mendorong pendaftaran indikasi geografis sebagai perlindungan identitas daerah Kabupaten Mamasa

Untuk itu, Pemerintah Daerah akan terus membangun sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian Hukum dan HAM serta mendorong seluruh Pihak dalam hal pendaftaran indikasi geografis ini.

Tak hanya itu, Marthinus juga menyampaikan penghargaan kepada jajaran Menkumham, Yasonna itu untuk bersama-sama dengan pemerintah daerah berperan aktif dalam upaya perlindungan identitas daerah.

“Secara geografis Wilayah Kabupaten Mamasa terletak di pegunungan, sehingga menyuguhkan suasana alam yang indah dan menarik” ucapnya

Untuk itu dengan letak geografis ini, juga dilimpahi keragaman budaya yang pantas untuk dibanggakan. Sudah banyak ekspresi budaya lokal seperti tari-tarian yang berasal dari Kabupaten Mamasa yang bahkan dipamerkan sampai ke luar negeri.

Wakil Bupati Mamasa juga mengaku, daerah Mamasa juga terkenal sebagai penghasil kain tenun yang cukup baik kualitasnya.

“Meski disadari, nama kain tenun Mamasa masih kurang bergaung, tetapi sebenarnya tenun Mamasa tak kalah unik dari kain tenun daerah lain. sebab, motif dan warnanya juga indah dan memilki kekhasan sehingga kedepannya diharapkan banyak pendatang untuk berburu kain Mamasa” ungkapnya

Dalam kesempatannya itu, Marthinus juga menyinggung  hasil petani Kopi Mamasa. “Terkait dengan kopi mamasa, pada 1980-an, kopi arabika Mamasa pernah dikenal sampai di luar negeri yaitu eropa.

“Bahkan pada tahun 2018, salah satu brand kopi asal mamasa, ‘petani kopi kampung’ pernah mengikuti kontes kopi spesialti Indonesia ke 10 dan meraih juara pertama dengan membawa kopi arabika asal Mamasa.” lanjutnya

Marthinus mengakui, di tengah keragaman budaya Kabupaten Mamasa, perlindungan hukum bagi aset-aset berharga daerah Mamasa masih cukup lemah. Sehingga, ia berharap, dukungan dari Kementerian Hukum dan HAM untuk ikut memberikan kontribusi menjaga dan menggali potensi sumber daya yang ada di Mamasa, yang nantinya dapat berdampak perekonomian bagi Masyarakat Mamasa

“Untuk itu, saya juga mengajak pemerintah daerah dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga warisan budaya tradisional yang telah turun-temurun diwariskan dari nenek moyang melalui pendafataran KIK di Kemenkumham” lanjutnya

Senada dengan itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat, Parlindungan mengatakan bahwa untuk menggali potensi daerah membutuhkan sinergi dan kerjasama seluruh pihak agar memiliki dampak terhadap masyarakat

Di Kabupaten Mamasa memiliki beragam potensi kekayaan intelektual komunal yang dapat dicatatkan sebagai potensi indikasi geografis yang dapat didaftarkan.

“Hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber dalam upaya meningkatkan perekonomian di Mamasa” sambung salah satu Kakanwil unit wilayah di Bawah kepemimpinan Menkumham, Yasonna itu.

Untuk itu, Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat siap bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh Pemerintah Daerah di Sulbar, tak terkecuali Kabupaten Mamasa dalam rangka memberikan manfaat untuk masyarakat

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *