Iklan Google AdSense

Dinas Ketapang dan TP-PKK Sulbar Bersinergi Tangani Masalah Gizi dan Stunting

- Jurnalis

Kamis, 16 Oktober 2025 - 23:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAMUJU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) bersama Tim Penggerak PKK Provinsi Sulbar meluncurkan program penyerahan bantuan makanan bergizi bagi kelompok rawan pangan dan gizi di Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, Kamis, 16 Oktober 2025.

Iklan Bersponsor Google

Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi misi ketiga Gubernur Sulbar Suhardi Duka, yakni membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter melalui peningkatan ketahanan pangan dan perbaikan gizi masyarakat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar, Abdul Waris Bestari, dalam sambutannya menegaskan, kegiatan ini bukan hanya penyaluran bantuan semata, tetapi juga bentuk nyata komitmen pemerintah untuk menumbuhkan kepedulian dan tanggung jawab sosial masyarakat terhadap isu gizi.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan nilai kepedulian, kemandirian, dan tanggung jawab sosial dalam membangun generasi yang sehat dan berkualitas,” kata Abdul Waris.

Abdul Waris menjelaskan, berdasarkan data terbaru Prevalence of Undernourishment (PoU), angka kekurangan gizi di Sulbar mencapai 6,53 persen. Kondisi ini menunjukkan masih adanya masyarakat yang belum mampu memenuhi kebutuhan gizi harian, terutama di kalangan anak-anak dan ibu hamil.

Sebagai langkah konkret, bantuan yang diberikan berupa bahan pangan bergizi seperti beras, telur, abon, dan susu full cream. Untuk menjaga efektivitas program, masyarakat penerima diimbau mengikuti pola konsumsi berikut:

Baca Juga :  Desember 2024, Inflasi Sulbar Sukses Jaga Stabilitas Harga Jelang Natal dan Tahun Baru

Telur: 2 butir per hari untuk setiap balita dan ibu hamil selama dua minggu hingga dua bulan ke depan.
Beras: dikonsumsi setiap hari sebagai sumber karbohidrat utama.
Abon dan susu: dikonsumsi 2–3 kali per minggu.

“Program ini tidak sekadar bantuan, tetapi gerakan berkelanjutan untuk memperbaiki status gizi masyarakat, meningkatkan asupan energi dan protein hewani, serta memperkuat sistem imun,” ujarnya.

Abdul Waris juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, terutama dengan pemerintah daerah, PKK, serta tenaga kesehatan untuk memastikan program berjalan efektif hingga tingkat desa.

“Kami mengapresiasi seluruh pihak, terutama Ketua TP-PKK Sulbar, camat, dan kepala puskesmas yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini. Semoga menjadi pondasi bagi kemandirian masyarakat dalam menghadapi tantangan gizi dan pangan ke depan,” pungkas Abdul Waris.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Provinsi Sulbar, Harsinah Suhardi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap peningkatan gizi keluarga, khususnya ibu hamil dan anak balita.

Baca Juga :  Upaya Kemenkumham Kembangkan Kompetensi SDM, Penuhi Kebutuhan Layanan

“Kita harus melihat realitas dengan mata terbuka. Saat ini Sulbar menghadapi tantangan serius dalam status gizi masyarakat,” ujar Harsinah.

Ia menyebutkan, berdasarkan data tahun 2024, angka prevalensi stunting di Sulbar mencapai 35,4 persen, naik 5,1 persen dari tahun sebelumnya. Sementara di Kabupaten Mamuju, angka stunting mencapai 38,7 persen, meningkat 5,9 persen dalam setahun terakhir.

“Ini adalah alarm serius bagi kita semua. Stunting bukan hanya masalah tinggi badan, tetapi ancaman nyata bagi kualitas sumber daya manusia, kecerdasan anak, dan masa depan bangsa,” tegasnya.

Menurut Harsinah, program bantuan makanan bergizi ini bertujuan meningkatkan asupan protein hewani masyarakat agar mampu memperbaiki status gizi, memperkuat ketahanan keluarga, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

“Tubuh yang sehat akan melahirkan pikiran yang cerdas, semangat tinggi, dan karakter kuat. Itulah dasar membangun SDM unggul di Sulbar,” ujarnya.

Harsinah juga mengajak seluruh kader PKK di kabupaten, kecamatan, hingga desa untuk menjadi garda terdepan dalam mendampingi keluarga yang mengalami kekurangan gizi.

“Mari jadikan kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tapi gerakan nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat,” tutup Harsinah.(rls)

Iklan Google AdSense

Berita Terkait

SDK Dorong Kolaborasi Lintas Iman: Tokoh Agama Jadi Penggerak Harmoni dan Pembangunan Sulbar
ASN Harus Jadi Kreator Konten! Diskominfo Sulbar Dorong Inovasi Komunikasi Publik Era Digital
Pemprov Sulbar dan BWS Sulawesi V Tancap Gas! Proyek Strategis Sumber Daya Air Dikebut Demi Ketahanan Pangan dan Cegah Banjir
Lepas Puluhan Ton Beras, Ditkrimsus Polda Sulbar Bersama Dinas Terkait Stabilkan Harga Lewat Gerakan Pangan Murah
Inspektorat Sulbar Bongkar Hasil Reviu LHP 2025: Dorong Transparansi dan Tata Kelola Pemerintahan Bersih
Kejurnas Catur ke-50 Resmi Ditutup, Sekprov Sulbar: Efek Ekonomi Naik Lebih dari 8 Persen
BPBD Sulbar Kawal Ketat Hibah Rehabilitasi–Rekonstruksi di Mamuju, Pastikan Transparan dan Tepat Sasaran
Mobil Pembawa Uang Rp4,6 Miliar Terbakar di Polman, Ludes Jadi Abu
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 20:02 WIB

SDK Dorong Kolaborasi Lintas Iman: Tokoh Agama Jadi Penggerak Harmoni dan Pembangunan Sulbar

Kamis, 13 November 2025 - 15:36 WIB

ASN Harus Jadi Kreator Konten! Diskominfo Sulbar Dorong Inovasi Komunikasi Publik Era Digital

Kamis, 13 November 2025 - 15:33 WIB

Pemprov Sulbar dan BWS Sulawesi V Tancap Gas! Proyek Strategis Sumber Daya Air Dikebut Demi Ketahanan Pangan dan Cegah Banjir

Kamis, 13 November 2025 - 11:21 WIB

Inspektorat Sulbar Bongkar Hasil Reviu LHP 2025: Dorong Transparansi dan Tata Kelola Pemerintahan Bersih

Kamis, 13 November 2025 - 11:17 WIB

Kejurnas Catur ke-50 Resmi Ditutup, Sekprov Sulbar: Efek Ekonomi Naik Lebih dari 8 Persen

Berita Terbaru