MAMUJU — Pembelajaran Digital Leadership Academy (DLA) Sulawesi Barat 2025 yang diikuti oleh 50 pejabat eselon II dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten se-Sulbar memasuki hari keempat dengan materi inspiratif dari para profesor Tsinghua University, salah satu universitas terkemuka di dunia asal Tiongkok.
Iklan Bersponsor Google
Program pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, berlangsung sejak 7 hingga 17 Oktober 2025. DLA menjadi wujud nyata komitmen Gubernur Sulbar Suhardi Duka bersama Wakil Gubernur Salim S. Mengga dalam membangun kepemimpinan digital di lingkungan pemerintah daerah.
Plt. Kepala Dinas Kominfo, Persandian, dan Statistik Provinsi Sulbar Muhammad Ridwan Djafar menyampaikan bahwa sesi pagi diisi oleh Prof. Gao Yuning dari School of Public Policy, Tsinghua University, dengan topik pertumbuhan, globalisasi, dan governance di era digital.
Menurut Prof. Gao, kemajuan teknologi internet telah mentransformasi seluruh aspek kehidupan manusia, memperpendek jarak, dan meningkatkan efisiensi secara drastis. Ia menjelaskan bahwa tata kelola digital kini menjadi tren global, di mana regulasi arus data lintas batas terus berkembang dari sekadar pengawasan di perbatasan menjadi pengelolaan global yang lebih kompleks.
“Pesatnya pertumbuhan perdagangan jasa digital tidak hanya membuka lapangan kerja baru dan mendorong ekonomi global, tetapi juga menghadirkan tantangan baru bagi tata kelola global yang membutuhkan perangkat kebijakan inovatif,” ujar Prof. Gao.
Muhammad Ridwan menambahkan, salah satu hal menarik dari sesi tersebut adalah bagaimana Tiongkok menempatkan Artificial Intelligence (AI) sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru yang berperan besar dalam memajukan berbagai sektor di masa depan.
Sementara itu, pada sesi siang, peserta DLA mendapatkan materi kedua bertajuk Pariwisata sebagai Strategi Pembangunan Nasional yang disampaikan oleh Prof. Zhang Hui. Dalam paparannya, Prof. Zhang mengungkapkan konsep “All For One Tourism” — sebuah visi ambisius Tiongkok untuk mentransformasi pariwisata menjadi ekosistem terintegrasi yang berbasis digitalisasi, inklusif, dan berkelanjutan.
“Konsep ini menjawab keinginan wisatawan modern yang menginginkan pengalaman yang otentik, mendalam, dan tanpa hambatan. Tiongkok tidak lagi sekadar menjual tiket wisata, tetapi menjual pengalaman hidup di suatu wilayah secara utuh,” jelas Prof. Zhang.
Melalui pembelajaran DLA ini, Pemprov Sulbar berharap lahir para pemimpin digital visioner yang mampu menerapkan transformasi teknologi dan inovasi layanan publik untuk kemajuan Sulawesi Barat menuju pemerintahan yang cerdas, inklusif, dan berdaya saing global.
Iklan Google AdSense










