POLMAN — Setelah puluhan tahun bergelut dengan keterbatasan air, senyum lebar akhirnya merekah di wajah para petani di wilayah Buttu Pana, Desa Jambu Malea, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar. Upaya panjang untuk mengatasi kesulitan irigasi kini terbayar lunas. Berkat kerja keras UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Barat, petani di kawasan ini akhirnya menikmati panen raya yang merata untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Iklan Bersponsor Google
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari visi dan misi Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, yang menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi inklusif melalui pemerataan pembangunan, termasuk sektor pertanian berbasis air.
Kepala UPTD PSDA Sulbar, Adien Herlinawati, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari kolaborasi kuat antara petani, pengurus P3A Buttu Pana’, dan dukungan GP3A Sambulo Bulo.
“Sudah puluhan tahun wilayah ini belum pernah merasakan panen yang merata seperti tahun ini. Alhamdulillah, berkat kerja bersama dan pembenahan sistem pengairan, hasilnya sangat membanggakan,” tutur Adien, Jumat (31/10/2025).
Pada musim tanam II tahun 2025–2026, wilayah Blok 9 (BL.9) Buttu Pana’ mencatat capaian luar biasa: 30 hektare lahan produktif berhasil digarap optimal, dengan tambahan 40 hektare lahan baru siap ditanami. Produktivitas pun melonjak tajam, mencapai 9–10 ton per hektare, sebuah rekor baru bagi kawasan yang dulu kerap gagal panen akibat kekeringan.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Sulbar, Surya Yuliawan, menegaskan komitmen pihaknya untuk menjaga keberlanjutan hasil ini melalui pemeliharaan dan peningkatan jaringan irigasi.
“Kami tidak berhenti di sini. Target kami, seluruh lahan potensial bisa produktif agar kesejahteraan petani terus meningkat,” tegasnya.
Kini, Buttu Pana menjadi simbol kebangkitan pertanian pedesaan di Sulawesi Barat. Dari lahan yang dulunya kering dan tak terurus, kini menjelma menjadi hamparan hijau yang subur dan produktif. Bukti bahwa kerja keras, kolaborasi, dan kepedulian terhadap pengelolaan sumber daya air mampu mengubah nasib masyarakat—dari kesulitan menuju kesejahteraan.
Iklan Google AdSense










