POLMAN — Suasana religius menyelimuti kompleks Yayasan Fatima Hs. Muhdar Al Attas Bonne-Bonne, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, Selasa (4/11/2025). Ratusan jamaah dan santri larut dalam lantunan shalawat dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bertema “Menumbuhkan Semangat Cinta Rasulullah dalam Mewujudkan Ukhuwah Islamiyah dan Kepedulian Sosial.”
Iklan Bersponsor Google
Kegiatan yang digagas oleh Yayasan Fatima Hs. Muhdar ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulawesi Barat Salim S. Mengga, Bupati Polman Samsul Mahmud, Rektor Unasman, sejumlah kepala OPD, tokoh agama, serta ratusan jamaah dan santri.
Dalam tausiyahnya, Wagub Salim S. Mengga menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi tidak boleh dimaknai sekadar seremonial tahunan, melainkan momen penting untuk meneladani akhlak mulia dan perjuangan Rasulullah SAW dalam membangun masyarakat yang damai, adil, dan penuh kasih sayang.
“Kita tidak cukup hanya memuji Nabi, tetapi juga harus meneladani beliau dalam sikap dan tindakan. Rasulullah mengajarkan kita hidup sederhana, berbuat adil, dan menebarkan kasih kepada sesama,” ujar Salim S. Mengga di hadapan jamaah.
Pasangan Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) itu juga mengajak umat Islam untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan rasa kepedulian sosial, terlebih di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
“Ukhuwah Islamiyah harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Mari saling membantu, memperhatikan yang lemah, dan menjaga harmoni antarumat,” tambahnya.
Lebih jauh, Salim juga menyinggung pentingnya meneladani kejujuran dan tanggung jawab sosial sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.
“Jangan mengambil yang bukan hakmu, dan jangan makan bukan makananmu. Itulah ajaran Rasulullah tentang kejujuran dan kesucian hati yang harus kita pegang dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Fatima Hs. Muhdar Al Attas Bonne-Bonne, Syarifah Tenriampa, menyampaikan bahwa kegiatan Maulid ini menjadi wadah mempererat silaturahmi dan menanamkan nilai kepedulian sosial di tengah masyarakat.
“Kami berharap Maulid ini tidak hanya menjadi peringatan, tetapi juga menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli dan saling menolong,” tutup Syarifah Tenriampa.
Acara Maulid ditutup dengan pembacaan shalawat bersama yang menggema penuh khidmat, mempertegas pesan cinta Rasul dan kebersamaan yang menjadi roh kegiatan keagamaan tersebut.
Iklan Google AdSense










