Zona Merah, Mamasa Jadi Lokus Gerakan Literasi Nasional Dari Kemendikbud

MAMASA, RAKYATTA.CO — Kabupaten Mamasa menjadi salah satu daerah di Indonesia yang menjadi lokus Gerakan Literasi Nasional (GLN) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI

Hal ini diungkap oleh Dr. Untung, M. Pd., Kasi Budaya Baca, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, Kemendikbud RI saat memantau aktivitas Literasi Dasar (LD) di Kabupaten Mamasa yakni di Desa Tondok Bakaru untuk Literasi Finansial, Numerasi dan Digital, Desa Ramsar untuk Literasi Budaya dan Kewargaan , Desa Bombong Lambe’ untuk Literasi Baca-Tulis dan Desa Bumbun Batu untuk Literasi Sains

Kegiatan Dr. Untung di wilayah Mamasa berlangsung pada Senin (14/10) yang didampingi oleh Kabid PAUD Diknas Kabupaten Mamasa, Rusli, S.Pd.,M.Pd., Kepala SKB Mamasa, Musrah Mula, Camat Mamasa, Abd. Rahman dan sejumlah tim

Dr. Untung mengungkap LD meliputi Literasi Baca-Tulis, Literasi Numerasi, Literasi Sains, Literasi Finansial, Literasi Digital dan Literasi Budaya dan Kewargaan merupakan salah satu program Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, Kemendikbud RI yang dialokasikan ketujuh wilayah di Indonesia, 2 PKBM dan 5 SKB salah satunya adalah SKB Mamasa.

“Kedatangan kami di Mamasa untuk melihat secara langsung kondisi yang ada di Mamasa dan kami senang karena GLN didukung oleh pemerintah setempat mulai Kades, Camat, Dinas Pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh pendidik semua menyatu mendukung gerakan ini sehingga kedepan tentu kita akan mengembangkan program di Mamasa” jelas Untung.

Disebutnya, GLN merupakan salah program strategis pemerintah saat yang ditopang oleh 3 kegiatan yaitu Gerakan Literasi Sekolah, Gerakan Literasi Masyarakat (Pendidikan Non Formal) dan Gerakan Literasi Keluarga yang semuanya bertujuan untuk mencerdaskan keluarga.

Untung menyebut suatu bangsa akan maju jika literasinya bagus karena itu di Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, Kemendikbud RI memiliki sejumlah program seperti Gerakan Indonesia Membaca (GIM), Kampung Literasi (KL), Bantuan Rintisan Taman Bacaan Masyarakat, Bantuan Penguatan Taman Bacaan Masyarakat, Bantuan Sarana TBM berbasis IT yang cocok dikembangkan di Mamasa yang nantinya bisa dipadukan dengan program desa wisata.

Dr. Untung melihat Kampung Literasi sangat cocok dikembangkan di desa wisata sehingga selain objek yang sudah saat saat ini, aktivitas LD juga bisa menjadi daya tarik baru bagi pengunjung.

Dr. Untung juga mendorong agar Pemda Mamasa segera memiliki Perda Literasi karena setelah Perda itu ada maka kegiatan literasi bisa mendapatkan anggaran dari APBD atau APBN.

Sementara Kepala SKB Mamasa, Musrah Mula berharap di desa-desa bisa memulai dengan Pojok Baca. (Leo/MdB)

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *