MAMUJU — Di tengah tantangan ekonomi dan fluktuasi harga komoditas pertanian, seorang petani asal Kelurahan Saletto, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, berhasil membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan mampu membuka jalan menuju kesuksesan. Dialah Edo Said, petani nilam yang namanya kini mulai dikenal di kalangan pelaku usaha minyak atsiri di Sulawesi Barat.
Iklan Bersponsor Google
Tanaman nilam, yang selama ini kurang mendapat perhatian karena dianggap sulit dipasarkan, justru menjadi sumber keberhasilan bagi Edo.
“Awalnya banyak yang meremehkan, karena nilam dianggap tidak punya nilai jual. Tapi saya percaya, kalau dikelola dengan benar dan dijaga kualitasnya, pasti ada hasil,” ujar Edo saat ditemui di kebun nilam miliknya.
Tak hanya fokus pada produksi, Edo juga aktif membina petani muda lainnya di wilayah Saletto dan sekitarnya. Ia membuka pelatihan gratis mengenai teknik penanaman, perawatan, hingga proses penyulingan minyak nilam. Usahanya ini perlahan membentuk komunitas petani nilam lokal yang solid dan berdaya saing.
Kesuksesan Edo Said tak hanya menjadi inspirasi bagi petani muda, tetapi juga membuka mata bahwa potensi lokal seperti nilam dapat menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat jika dikelola dengan serius. Pemerintah daerah pun mulai melirik usahanya dan menjadikan Edo sebagai mitra dalam pengembangan pertanian nilam berbasis komunitas di Mamuju.
“Harapan saya, ke depan nilam bisa menjadi komoditas unggulan Mamuju. Petani harus bangga dengan tanahnya sendiri, karena dari situ kita bisa hidup sejahtera,” tutup Edo dengan semangat.
Iklan Google AdSense