Dituding Potong Dacil Guru-guru, Ini Penjelasan Kadis Disdikbud Mamasa

MAMASA, RAKYATTA.CO–Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mamasa Muhammad Syukur, menjawab soal tudingan terkait pemotongan insentif Dana Daerah Terpencil (Dacil) oleh guru-guru di Mamasa.

Menurut Syukur, issu yang berkembang itu dikarenakan adanya kecemburuan sosial antara guru yang menerima dan tidak menerima.

Sehingga kata dia, terjadi kekecewaan bagi guru-guru yang tidak menerima, maka muncullah kecurigaan bahwa yang menerima membuat kesepakatan ke pihak Disdikbud.

“Padahal itu sangat tidak benar adanya, kami tidak pernah meminta kepada para penerima untuk dipotong Dacil nya”, kata Muhammad Syukur usai menghadiri Rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPRD Mamasa, Rabu 18 Desember 2019.

Dikatakannya, setelah mendengar informasi adanya dugaan potongan Dacil bagi guru-guru pihaknya mengecek seluruh pegawai yang ada di lingkup Disdikbud, namun tidak benar adanya.

Pihaknya meminta agar informasi yang kurang jelas seperti itu dikonfirmasi langsung kebenarannya sebelum melempar issu yang sesungguhnya tidak benar adanya. Sehingga tidak terkesan menjadi fitnah.

Sementara itu Ketua Komisi I DPRD Mamasa, Reskianto Taula’bi Kia mengatakan, pihaknya belum mengetahui kebenaran dari informasi tersebut. Apalagi adanya dugaan komitmen antara guru-guru dan pihak terkait.

Reskianto bilang, sejauh ini belum ada guru yang melapor secara resmi terkait adanya komitmen ataupun pungutan liar, dari hak-hak mereka.

Sehingga kata Reskianto, hal ini belum dapat diproses dikarenakan informasinya belum begitu jelas. Khawatir issu tersebut hanya sifatnya provokasi saja.

“Kecuali ada laporan secara resmi disertai bukti-bukti barulah kami dapat proses”, pungkasnya.

Wahyu

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *