Mamuju – Desa Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, akan menjadi pusat perhatian nasional bahkan internasional pada 13–15 November 2025. Pasalnya, daerah yang dikenal sebagai salah satu tapak penting peradaban awal manusia di Nusantara ini akan menjadi tuan rumah “Sulawesi Barat Austronesian Fest. 2025: Kalumpang – Tapak Austronesia.”
Iklan Bersponsor Google
Festival berskala besar ini digagas oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XVIII bekerja sama dengan komunitas pemerhati budaya, individu kreatif, serta masyarakat pemilik kebudayaan Austronesia. Kegiatan ini menjadi wujud nyata pelestarian dan pewarisan nilai budaya kepada generasi muda melalui pendekatan kolaboratif, partisipatif, dan edukatif.
Mengangkat semangat “Kalumpang: Tapak Austronesia”, festival ini akan menampilkan kekayaan ekspresi budaya rumpun Austronesia di Sulawesi Barat. Beragam agenda menarik siap disuguhkan, mulai dari pertunjukan seni, pawai budaya, atraksi tradisional, pameran kerajinan dan kuliner lokal, hingga seminar dan pemutaran film budaya.
Salah satu agenda unggulan adalah “Edukasi Kalumpang dalam Konteks Austronesia”, yang akan membahas posisi strategis Kalumpang dalam jalur sejarah migrasi dan perkembangan budaya Austronesia. Selain itu, akan ada penetapan Cagar Budaya Kabupaten Mamuju, serta pemutaran film “Maole” oleh Malaqbi Institute dan “Tanah Batu Pare” oleh BPK Wilayah XVIII.
Dalam bidang seni pertunjukan, masyarakat akan disuguhkan pawai budaya, penampilan Sayo massal lintas generasi, serta pementasan seni dari komunitas Mamasa, Ulumanda, Bonehau, dan Kalumpang sendiri. Tak kalah menarik, Dewan Kesenian dan Kebudayaan Mamuju (DKKM) juga akan menghadirkan pertunjukan musik dan tari kontemporer bernuansa etnik.
Bagi anak-anak, kegiatan ini akan menjadi ruang belajar budaya yang menyenangkan melalui kelas seni bercerita (mendongeng) Matariolo oleh Pitu Sinema.
Selain itu, festival ini juga menghadirkan pameran arkeologis dan foto bertema “Kalumpang Tapak Austronesia”, pembuatan tenun ikat Sekomandi, gerabah, hingga penempaan logam tradisional yang mencerminkan warisan teknologi Austronesia. Pengunjung juga bisa menikmati kuliner khas daerah serta menyaksikan permainan rakyat dan olahraga tradisional.
Sebagai bagian dari semangat partisipatif, akan digelar pula lomba fotografi dan video pendek bertema “Kalumpang: Tapak Austronesia”, lomba mendongeng cerita rakyat Kalumpang untuk anak SD, serta lomba masakan antar desa se-Kecamatan Kalumpang.
Melalui Sulawesi Barat Austronesian Fest. 2025, pemerintah dan masyarakat berharap Kalumpang semakin dikenal sebagai situs penting jejak Austronesia dunia — tempat di mana sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat lokal berpadu dalam satu kesadaran untuk menjaga warisan leluhur bagi generasi masa depan.
Iklan Google AdSense










